Ranggu, Kominfo
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, mendapat aplaus dari warga Desa Ranggu Kecamatan Kuwus Barat, setelah berhasil memperjuangkan program Janda untuk Manggarai Barat, sehingga sejumlah ruas Janda (jalan daerah) dibiayai dengan menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Aplaus warga untuk Bupati Edi itu berlangsung saat Bupati Edi memberikan sambutan pada kegiatan ‘Peresmian Gedung PAUD Terintegrasi Perpustakaan, Balai Desa dan Bumdes Caritas’ di Ranggu Desa Ranggu Kecamatan Kuwus Barat, Jum’at (09/06).
Awalnya Bupati Edi mendapat permohonan dari warga setempat untuk memberi perhatian pada infrastruktur jalan di daerah itu yang kini dalam kondisi rusak parah.
Menanggapi permohonan itu, Bupati Edi menjelaskan bahwa dalam menerapkan program pembangunan, pemerintah selalu menetapkan skala prioritas.
Dan pada pemerintahanya, Bupai Edi dan pasanganya dr. Yulianus Weng, menjadikan program pembenahan dan perbaikan infrastruktur jalan sebagai prioritas utama.
Terkait perbaikan infrastruktur jalan, kata Bupati Edi, pihaknya lebih focus untuk menyelesaikan ruas-ruas utama, agar mobilitas dan akses bisa berjalan dengan baik.
“Dengan akses yang baik, maka ini akan menjadi daya ungkit untuk sektor-sektor lainnya,” jelas Bupati Edi.
Pada kesempatan itu, Bupati Edi juga menjelaskan keberadaan UU No. 2 tahun 2022 tentang perubahan kedua atas atas UU Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan.
Dalam undang-undang itu, kata Bupati Edi, tidak ada lagi pengklasifikasian pembiyaan dan tanggung jawab.
“Kita bersyukur bahwa di UU No, 2 Tahun 2022, Jalan nasiona saat ini sudah tidak ada lagi klasifikasi pembiayaan dan tanggung jawab. Jalan yang merupakan jalan nasional bisa ditangani oleh ABPD propinsi, bisa ditangani oleh ABPD Kabupaten dan bisa ditangani oleh dana desa. Juga sebaliknya,” jelas Bupati Edi.
Keberadaan undang-undang itu kemudian dimanfaatkan oleh Bupati Edi untuk melakukan lobi ke pemerintah pusat.
“Hasilnya, kita mendapatkan 4 ruas jalan dari program Janda yang dibiayai dari APBN,” jelas Bupati Edi yang disambut aplaus warga.
2 dari 4 ruas jalan yang masuk dalam program Janda itu saat ini sedang dalam proses tender, yakni ruas janda Momol–Waning-Wae Ncuring. Dan kedua adalah ruas janda Kenari-Warloka.
“Sedangkan dua lainnya akan masuk di tahap II. Yaitu ruas jalan dari Pau-Romang-Helung-Mbata-Buku dan ruas janda Dempol-Pela,” terang Bupati Edi.
Bupati Edi mengakui bahwa untuk mendapatkan program Janda itu tidak mudah. Butuh perjuangan yang keras dengan landasan data base yang baik dan benar.
Bupati Edi juga mengakui bahwa tidak semua kabupaten di NTT mendapat anggaran dari program Janda ini.
“Kita bersyukur karena sepertinya kita kabupaten di NTT yang paling banyak dialokasikan penganggaran melalui program Janda,” terangnya.
Kalau 4 ruas jalan ini ditangani APBDN melalui program Janda, lanjut Bupati Edi, maka beban pemerintah daerah banyak berkurang. Sehingga bisa fokus untuk urus ruas jalan yang lainnya. (EfjE – Tim IKP Kominfo Mabar)