Konsen Pada Pencegahan ARPS, Dirpen SMA Kemendikbud Puji Bupati Edi

Labuan Bajo, Kominfo

Winer Jihad Akbar, Direktur Pendidikan SMA pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, memberi pujian kepada Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi atas perhatianya yang serius pada upaya pencegahan Anak Rentan Putus Sekolah (ARPS) di Kabupaten Manggarai Barat.

Pujian itu disampaikan Winer saat menyampaikan sambutan pada pembukaan kegiatan ‘Fasilitasi dan Advokasi Gerakan Pencegahan Sisa Rentan Agar Tidak Putus Sekolah’ tingkat Propinsi NTT, yang diselenggarakan di Hotel Jayakarta Labuan Bajo, Senin (12/06) malam.

Winer menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya sudah menyelenggarakan kegiatan seperti ini di 6 propinsi.

“Sudah 6 propinsi yang menggalakkan kegiatan seperti ini. Yang pertama adalah di Jambi, yang kedua di Jawa Barat, yang ketiga di NTB. Kemarin di Aceh dan Malukuk Utara dan saat ini NTT. Sudah ada 7 propinsi yang menggalakkan gerakan ini,”

Dari sekian propinsi tempat kegiatan diselenggarakan, aku Winer, baru kali ini kepala daerahnya hadir secara langsung untuk membuka kegiatan.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Bupati. Sekaligus pujian. Sebab dari sekian propinsi kami selenggarakan kegiatan seperti ini, baru kali ini dihadiri oleh pemerintah daerah, langsung oleh kepala daerahnya,” aku Winer disambut tepuk tangan peserta kegiatan.

Dengan kehadiran secara langsung oleh kepala daerah seperti ini, lanjut Winer, terlihat dengan jelas komitmen yang sungguh luar biasa dari Bupati Edi akan perkembangan sektor pendidikan di Manggarai Barat, khususnya untuk mengurai persoalan anak-anak yang putus sekolah.

Kehadiran secara langsung Bupati Edi, lanjut Winer, tidak hanya berdampak positif pada peserta untuk mengikuti kegiatan, tetapi juga berdampak pada bangkitnya semangat untuk memulai gerakan.

Winer mengakui bahwa selama ini upaya untuk mencegah Anak Rentan Putus Sekolah (ARPS) masih dipandang sebelah mata, terutama oleh pimpinan di beberapa level.

Jika terus dibiarkan, lanjutnya, maka harapan untuk dapat memiliki generasi yang unggul akan sia-sia.

“Dan semua itu harus dimulai oleh pemimpin, terutama kepala daerah. Bagaimana mungkin jumlah ARPS dihilangkan, jika kepala daerahnnya saja tidak peduli?” tanya Winer.

Terkait kegiatan yang berlangsung hingga Kamis (15/06) itu, Winer menjelaskan bahwa konsepnya itu adalah gerakan. Bukan instruksi.

Karena sifatnya gerakan, kata Winer, maka perhatian dari kepala daerah sangat berpengaruh.

“Perhatian dari kepala daerah memang sangat berdampak. Karena itu sekali lagi saya berterima kasih kepada Bapak Bupati atas kehadirannya sebagai bentuk komitmen yang kuat untuk memulai gerakan kita dalam mencegah anak-anak putus sekolah,” ujar Winer. (EfjE – Tim IKP Kominfo)

Share:

Berita Terbaru :