Labuan Bajo, Info Mabar
Pada momen perayaan Hari Ulang Tahun Manggarai Barat yang ke-21, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi menyampaikan terima kasih kepada seluruh para penjasa, baik para pejuang terbentuknya Manggarai Barat maupun kepada para mantan pejabat. Jasa mereka jangan dilupakan.
Dua puluh satu tahun lalu, tepatnya pada tanggal 25 Februari 2003, Kabupaten Manggarai Barat lahir sebagai sebuah daerah otonom baru dan ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2003. Dua puluh satu tahun, bukanlah waktu yang singkat. Ini adalah tonggak sejarah yang menandai perjalanan panjang dan penuh warna dari sebuah daerah.
“Seiring dengan berjalannya waktu, kita telah melewati berbagai rintangan dan cobaan, namun kita juga telah meraih banyak prestasi dan keberhasilan yang patut disyukuri. Kehadiran Manggarai Barat tentunya atas perjuangan sejumlah tokoh yang memiliki visi besar dalam melihat potensi luar biasa dari kabupaten ini,” jelas Bupati Edi.
Tokoh-tokoh ini, lanjutnya, adalah pribadi-pribadi yang sadar bahwa pemekaran Manggarai Barat dari kabupaten induk adalah sebuah keharusan demi menjamin distribusi pembangunan yang lebih cepat, adil dan merata khususnya untuk kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat.
“Untuk itu sudah seharusnya kita patut berterima kasih atas jasa semua tokoh yang telah berjuang dalam proses pembentukan Kabupaten Manggarai Barat. Jasa dan Cita-cita mereka akan terus kita hidupi melalui semangat membangun Manggarai Barat menjadi sebuah kabupaten yang maju, unggul, tangguh dan popular,” tegasnya.
Perjalanan Manggarai Barat hingga saat ini, kata Bupati Edi, juga tidak terlepas dari peran besar para pemimpin sebelumnya. Rasa hormat dan berterima kasih, patut diberikan kepada para Bupati dan Wakil Bupati terdahulu, yang dengan kebijakan, visi dan misinya turut berkontribusi dalam membangun pondasi Manggarai Barat yang makin hari makin kokoh sebagai sebuah daerah yang mandiri dan tangguh dalam menghadapi setiap persoalan.
“Ada ungkapan yang berbunyi, ‘apa yang ada di masa sekarang tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau’. Jadi, dengan penuh kerendahan hati kita harus mengakui bahwa yang kita nikmati sekarang juga merupakan kontribusi dan karya para pemimpin sebelumnya,” kata Bupati Edi.
Bupati Edi kemudian menyebut nama-nama mantan kepala daerah, yaitu Fidelis Pranda (Alm.) dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan yang terpadu berlandaskan keseimbangan kehidupan jasmani dan rohani.
Bapak Agustinus Dula dan Bapak Maksimus Gasa yang menekankan birokrasi yang profesional, responsif, dan aspiratif untuk kesejahteraan rakyat.
Bapak Agustinus Dula dan Ibu Maria Geong dengan penekanan pada Mabar yang ramah, maju, dan sejehtera.
“Kita juga perlu mengingat dan berterima kasih kepada Bapak Jidon de Haan, Bapak Tadeus Tini, dan Bapak Ismail Surdi, dalam kapasitasnya sebagai penjabat Bupati yang berperan dalam memastikan periode transisi kepemimpinan berjalan kondusif dan pemerintahan tetap berjalan dengan baik,” kata Bupati Edi.
Menurut Bupati Edi, para pemimpin terdahulu adalah tokoh — tokoh yang dengan dedikasinya telah membaktikan diri kepada Kabupaten Manggarai Barat. Kepemimpinan mereka dengan dinamikanya masing-masing juga telah memberikan warna perubahan tersendiri terhadap tampilan Manggarai Barat masa sekarang.
Legasi yang mereka tanamkan menjadi modal bagi Saya dan Wakil Bupati untuk memastikan bahwa estafet kepemimpinan tersebut akan tetap berjalan baik dalam mengemban tanggung jawab membawa Manggarai Barat menuju kejayaan. (Hans-Tim IKP Kominfo)