Manggarai Barat, Infomabar - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, SE mengatakan bentuk konkrit program ketahanan pangan adalah menanam bambu. Selain untuk ketahanan pangan, menanam bambu mempunyai keuntungan Ekonomis, melindungi sumber mata air dan bahkan sebagai solusi krisis iklim yang saat ini melanda dunia, sebab bambu dapat menghasilkan oksigen dalam jumlah yang banyak.
“Menanam bambu sebagai bentuk konkrit program ketahanan pangan. Tunas bambu atau Rebung, menjadi alternative pangan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi yang bisa dimakan dalam rangka pemenuhan gizi keluarga terutama anak-anak usia pertumbuhan sebagai makanan pendamping ASI. Generasi kita perlu disiapkan sejak dari kandungan sampai usia dua tahun, tentu dengan pangan yang cukup selain ASI dalam rangka mempersiapkan generasi emas dan bonus demografi tahun 2045”, ujar Bupati Edi dihadapan Camat Ndoso, para Kepala Desa sekecamatan Ndoso, Kepala Puskesmas, Babinsa,Para Guru dan tokoh masyarakat Ndoso, saat melaksanakan kunjungan kerjanya di Kecamatan Ndoso, Senin (5/02/2024).
Dijelaskan Bupati, Karena banyaknya manfaat bambu, maka dalam juknis APBDes dicantumkan salah-satunya menanam bambu sebagai bentuk aksi nyata keterlibatan desa berkontribusi dalam memberikan solusi masalah ketahan pangan, masalah iklim dan masalah ekonomi.
Bupati Edi dalam setiap kunjungan kerjanya ke desa dan ke kecamatan selalu gencar mengkampanyekan tentang menanam bambu termasuk di Kecamatan Ndoso. Hal ini dilakukan bupati Edi karena di Labuan Bajo Manggarai Barat telah di bangun pabrik pengolahan bambu.
Bupati Edi menginginkan agar Manggarai Barat tidak hanya dikenal dengan wisata alamnya tapi Manggarai Barat juga dikenal sebagai kabupaten penghasil bambu.
“Bambu manfaatnya banyak, nilai ekonominya tinggi, karna itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Manggarai Barat khususnya di Ndoso ini ayo tanam bambu. Pemeritah telah membangun pabriknya di Labuan Bajo yaitu Rumah Produksi Bambu (RPB). Bahan bakunya harus dari Manggarai Barat, jika kurang, baru kita datangkan dari Kabupaten tetangga”, ujarnya.
Dijelaskannya bahwa RPB memproduksi Kusen, Meja dan Kursi, lantai bambu dan juga peralatan lain yang semua bahan bakunya adalah bambu.
Bupati Edi juga menghimbau kepada seluruh kepala Desa sekecamatan Ndoso yang hadiri dalam kesempatan ini, untuk berinovasi meyiapkan stategi baru meningkatkan perekonomian masyarakat di desa.
“Harus optimis dan punya komitment. Kita harus menjadi subyek untuk kemajuan, menjadi raja di tanah sendiri. Belum terlambat kita mulai mendorong ekonomi rakyat yang produktif, mengurangi ketergantungan terhadap semua jenis bantuan-bantuan Pemerintah. Tugas pemimpin mencari strategi untuk wujudkan itu, harus menyiapkan instrumen yang inovatif”, ucapnya.
Hadir mendampingi Bupati Edi dalam kunjungan kerjanya, Kepala Dinas Nakertraskopukm Theresia Primadona Asmon, Kaban Brida Tarsisius Gonsa, Kabag Umum Agustinus Geong dan Tim Prokopim. (Infomabar/Tian-Tim IKP Kominfo).